Saat menghubungkan peralatan atau komputer dan membentuk sebuah jaringan,terdapat model atau cara pembagian resource yang mungkin terjadi. Model ini menentukan bagaimana pengaturan hak dan siapa yang melakukan pengaturan.
Client Server
Model pertama adalah model yang dikenal dengan Client Server. Pada model ini, terdapat komputer yang berfungsi sebagai server dan terdapat komputer yang berfungsi sebagai client maka tidak tidak heran, namanya client server.
"Menurut definisinya, server adalah komputer yang berfungsi menyediakan layanan sedangkan client adalah komputer yang menggunakan layanan"
Definisi ini secara baku memang tidak ada salahnya namun sebaiknya Anda tidak terlalu
terpaku kaku pada defisini ini karena akan
membuat Anda bingung sendiri. Kenapa?
Ketika Anda membuat jaringan, Anda akan
menyadari bahwa ternyata komputer client
juga memiliki resource yang digunakan atau
dibagi kepada yang lain. Tidak mungkin
semua printer terhubung ke server dan
tidak mungkin semua resource hanya ada
diserver seperti file, foto, lagu, video dan lain
sebagainya. Dalam kenyataannya, sebagian
resource ini tersebar ke semua komputer
client yang ada dan dengan demikian, artinya
setiap client juga bisa bertindak sebagai
server namun hal ini tidak mengubah
namanya nama model jaringan ini menjadi
"Server Server!" (tanpa client).
Bila jaringan komputer di kantor Anda
menggunakan Microsoft Windows, Anda
hendaknya sudah pernah mendengar atau
menggunakan model jaringan Domain. Ini
adalah jaringan Client Server! Pada model
ini, terdapat komputer yang Anda siapkan
untuk dijadikan sebagai server dan komputer
lainnya berfungsi sebagai client.
Komputer server mempunyai berbagai tugas
seperti membuat user yang bisa digunakan untuk login dari semua komputer dijaringan,
menyediakan layanan pengalamatan IP,
layanan file sharing, dan lain sebagainya.
Model jaringan Client Server adalah model
yang paling banyak digunakan karena
menawarkan pengontrolan dari tempat
terpusat, mirip dengan sistem pemerintahan
dalam suatu negara. Terdapat presiden dan
mentri yang menentukan kebijakan yang
harus dijalankan oleh seluruh rakyatnya.
Dengan model sentralisasi ini, banyak hal
menjadi mudah karena Anda bisa mengontrol
siapa saja yang boleh login, pembatasan
penggunaan resource dan lain sebagainya.
Berbeda dengan jaringan Client Server,
pada model jaringan Peer to Peer, semua
komputer memiliki kedudukan yang sama,
tidak ada yang namanya pemerintah, tidak
ada yang namanya rakyat, semua hidup
setara. Komputer-komputer saling terhubung
dan masing-masing memiliki hak untuk
menentukan kebijakan untuk komputernya
masing-masing. Setiap komputer
menentukan kebijakan yang akan diterapkan
pada komputernya dan tidak bisa diintervensi
oleh tetangga.
Di dalam jaringan Microsoft, konsep peer to peer dikenal dengan workgroup. Bentuk jaringan ini akan lansung terbentuk ketika Anda menginstall sistem operasi komputer desktop karena seperti yang saya katakan, bentuk jaringan ini tidak membutuhkan server untuk bisa bekerja.
Karena setiap komputer memiliki hak otonomi yang sangat luas, permasalahan muncul ketika Anda ingin mencari suatu sumber daya di dalam jaringan. Anda harus tahu benar dimana sumber daya itu tersedia atau Anda harus mencarinya ke semua tempat yang ada dan itupun bila Anda diberikan hak oleh setiap komputer yang ada. Repot bukan ?
Di dalam jaringan semacam ini, biasanya pengguna akan membuat sebuah direktory yang disharing seperti 'PublicShare" yang bisa diakses oleh semua orang dan "PrivateShare" yang hanya bisa diakses oleh orang-orang tertentu. PublicShare bisa diisi dengan film, lagu, foto bersama dan lain sebagainya yang tidak sensitf sebaliknya folder PrivateShare berisi dokumen penting yang hanya bisa diakses oleh orang-orang tertentu. Cara ini sangat umum dilakukan namun Anda bebas menentukan pilihan Anda sendiri.
Peer to Peer memang hanya cocok untuk jaringan kecil karena cara kerjanya yang menghabiskan banyak bandwidth jaringan lokal namun di dalam jaringan global seperti internet, cara kerja peer-to-peer sangatlah populer.
STO
Di dalam jaringan Microsoft, konsep peer to peer dikenal dengan workgroup. Bentuk jaringan ini akan lansung terbentuk ketika Anda menginstall sistem operasi komputer desktop karena seperti yang saya katakan, bentuk jaringan ini tidak membutuhkan server untuk bisa bekerja.
Karena setiap komputer memiliki hak otonomi yang sangat luas, permasalahan muncul ketika Anda ingin mencari suatu sumber daya di dalam jaringan. Anda harus tahu benar dimana sumber daya itu tersedia atau Anda harus mencarinya ke semua tempat yang ada dan itupun bila Anda diberikan hak oleh setiap komputer yang ada. Repot bukan ?
Di dalam jaringan semacam ini, biasanya pengguna akan membuat sebuah direktory yang disharing seperti 'PublicShare" yang bisa diakses oleh semua orang dan "PrivateShare" yang hanya bisa diakses oleh orang-orang tertentu. PublicShare bisa diisi dengan film, lagu, foto bersama dan lain sebagainya yang tidak sensitf sebaliknya folder PrivateShare berisi dokumen penting yang hanya bisa diakses oleh orang-orang tertentu. Cara ini sangat umum dilakukan namun Anda bebas menentukan pilihan Anda sendiri.
Peer to Peer memang hanya cocok untuk jaringan kecil karena cara kerjanya yang menghabiskan banyak bandwidth jaringan lokal namun di dalam jaringan global seperti internet, cara kerja peer-to-peer sangatlah populer.
STO